Cara Jualan Online dengan Socmed Agar Laris Manis

Cara Jualan Online dengan Socmed Agar Laris Manis

Blog Bisnis Indonesia |
Pertumbuhan e-commerce di Indonesia terbilang agak telat dibandingkan negara-negara lain. Namun demikian , grafis selalu menunjukkan angka kasatmata yang ditandai dengan tumbuhnya minat masyarakat untuk beli sesuatu secara online. Dari sekian banyak basis jualan online menyerupai marketplace (pasar online menyerupai Tokopedia , OLX , Bukalapak , dsb) , toko online berbentuk website dan blog pribadi , socmed juga tidak kalah pamor. Dilihat dari sisi tertentu socmed memiliki keunikan sendiri terutama kemudahan yang diberikan untuk membangun interaksi lebih intense antara calon konsumen dan penjual.

Fenomena yang terjadi , para penjual di Indonesia cenderung melaksanakan kampanye di aneka macam basis platform jual-beli online. Akibatnya mereka jadi tidak fokus dan jualan menjadi tidak efektif.
Lebih tepatnya , sebelum anda membaca artikel ini anda sudah harus mempunyai gambaran apakah social media atau socmed dapat dijadikan andalan. Kalau belum yakin , lebih baik anda mempelajari terlebih dahulu taktik mana yang lebih pas. Apakah itu jualan di forum , di situs-situs marketplace ataupun membuat website toko online sendiri.

Anda harus tahu bahwa memfokuskan jualan di satu platform butuh taktik dan pengalaman. Makara tidak semua mampu digarap secara bersamaan. Kalaupun mampu pasti membutuhkan tenaga dan waktu lebih banyak dan semua itu butuh modal yang tidak sedikit.

Jika anda merasa bahwa socmed dapat dijadikan andalan , maka berikut ini yaitu sekilas cara sukses jualan online dengan socmed supaya laris manis.

Cara Jualan Online dengan Socmed Agar Laris Manis

Memahami Kriteria Produk yang Ingin Dijual di Socmed

Perlu diketahui terlebih dulu bahwa tidak semua produk mampu dijual di social media. Kalaupun dipaksakan yang ada malah lucu. Contohnya anda ingin menjual bakso di Facebook , Twitter atau Instagram. Nah , hal ini terdengar sangat konyol alasannya yaitu meskipun ada yang minat anda pasti kesulitan melayaninya.
Ada beberapa kriteria produk yang memang selling (terus laku) saat dijual di socmed. Biasanya produk tersebut sifatnya digital menyerupai aplikasi , produk desain grafis , dan lain-lain. Produk digital tidak memerlukan teknis pengiriman yang rumit dan mampu diterima oleh pembeli selang beberapa menit setelah pembayaran.
Nah , jikalau anda ingin menjual produk fisik (mempunyai bentuk fisik) , maka harus ekstra cermat dalam membaca peluang. Agar lebih gampang , berikut yaitu beberapa kriteria produk fisik yang laris manis saat dijual melalui socmed:
1.       Produk branded (memiliki nama) yang tidak ada di toko-toko offline. Contohnya , tas bermerek , dompet bermerek , pakaian merek , kosmetik mahal , ponsel keluaran terbaru dsb.
2.       Produk unik. Ini mampu berupa kerajinan tangan , produk olahan rumah tangga , makanan unik , kartu perdana mengagumkan dan lain sebagainya yang memiliki nilai unik.
3.       Produk second (bekas pakai). Produk bekas pakai memang sangat potensial dijual di socmed terutama Facebook. Dengan satu alasan bahwa Facebook memiliki kemudahan khusus yang tidak dimiliki oleh socmed lain , yaitu group. Dengan adanya prosedur moderasi di group atau forum memungkinkan pembeli lebih percaya kepada penjual.
4.       Produk langka. Tidak kalah menarik yaitu produk-produk langka. Untuk sebuah barang antik nan langka orang berani membayar mahal. Dan socmed menjadi daerah jualan yang sempurna , alasannya yaitu pembeli mampu pribadi diskusi dengan penjual ihwal sejarah dan perihal produk langka tersebut.

Tentukan Sebuah Misi: Tempat Utama Jualan , Menjaring Konsumen Baru atau Membangun Reputasi

Ada 3 kategori saat orang berjualan online di socmed. Pertama , memang sengaja dibuat daerah utama sebagai jualan. Kedua , orang tersebut sudah memiliki daerah perjuangan utama secara fisik maupun platform online (marketplace , toko online , blog pribadi , dsb ) dan ingin berekspansi untuk menjaring konsumen baru. Ketiga , orang sudah memiliki perjuangan mapan baik online maupun offline dan ingin reputasinya lebih dikenal oleh kalangan yang lebih luas.
Dengan misi yang berbeda tentunya taktik yang dijalankan saat membangun keberadaan di socmed juga sangat berbeda. Orang yang ingin mengakibatkan socmed sebagai daerah jualan utama harus benar-benar menyiapkan segala teknisnya. Orang yang ingin menjaring konsumen gres mungkin agak sedikit kalem alasannya yaitu beliau tidak mentarget penghuni socmed sebagai konsumen utama. Orang yang ingin membangun reputasi tidak butuh selling di socmed alasannya yaitu yang mereka butuhkan hanya feedback (umpan balik) sebagai materi untuk menentukan taktik marketing.
Hal di atas yaitu 3 dari kemungkinan tujuan orang dalam memanfaatkan medsos atau socmed untuk aktifitas bisnis. Masih ada kemungkinan lain yang mungkin saja kita lewatkan. Makara , anda harus tahu misi apa yang sedang anda targetkan.

Memahami Teknis dan Fasilitas Socmed yang Digunakan

Setiap platform socmed memiliki kemudahan berbeda-beda. Sebut saja , Instagram memiliki kemudahan berbeda dengan Facebook atau Twitter. Facebook memiliki sistem promosi FB Ads sedangkan Twitter memiliki komunitas andalan yang berjulukan buzzer. Instagram memiliki kemudahan follower. Nah dari sekian banyak kemudahan dan alat yang mampu digunakan di socmed anda mampu memanfaatkannya untuk menjaring calon konsumen.
Semua itu mampu anda pelajari secara otodidak alasannya yaitu masing-masing platform sudah memperlihatkan arahan. Jika ingin menghemat tenaga , fikiran dan biaya , maka ada banyak jasa yang mampu kita manfaatkan untuk membantu semua prosedur tersebut.
Misalnya anda butuh gambar produk professional. Nah , anda tinggal sewa penyedia jasa pembuatan sales letter atau desain grafis. Misalkan anda butuh kata-kata pemikat , nah anda tingga sewa orang yang jago dalam review produk. Soal biaya yang pasti scalable atau dapat diubahsuaikan dengan budget.

Membangun Kepercayaan Konsumen

Dari semua cara yang ada , membangun kepercayaan konsumen yaitu hal yang paling sulit alasannya yaitu anda berjualan tidak sendirian. Disana ada banyak kompetitor yang siap siaga menenggelamkan urusan ekonomi anda terutama saat mereka memiliki produk yang lebih berkualitas dan pelayanan yang lebih baik.
Untuk meningkatkan reputasi mungkin sangat mudah. Akan tetapi menjaga konsumen supaya mau berlangganan sangat sulit. Solusinya , anda harus memiliki keunikan dibanding kompetitor , entah itu di sisi harga , pelayanan , kualitas , ataupun kuantitas.

Share this:

Disqus Comments